3. Casein protein Sama seperti whey, casein protein kasein merupakan protein yang ditemukan dalam susu. Namun, kasein dicerna dan diserap lebih lambat. Kasein menghasilkan gel ketika berinteraksi dengan asam lambung. Kasein dapat memperlambat pengosongan lambung dan menunda penyerapan asam amino dalam aliran darah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan massa otot yang lebih baik secara bertahap dan stabil berkat asam amino di dalamnya. 4. Egg protein Telur merupakan salah satu sumber protein yang paling baik bagi tubuh. Sayangnya, telur dalam bentuk bubuk protein mungkin kurang mengenyangkan. Hal ini dikarenakan egg protein terbuat dari putih protein protein bubuk ini masih baik, tetapi kuning telur yang tinggi lemak telah dihilangkan. Alhasil, Anda mungkin mengalami rasa kenyang yang cepat hilang ketika memilih protein powder yang satu ini. 5. Brown rice protein Bagi Anda yang tengah menjalani diet vegetarian dan ingin menambah sumber protein, cobalah memilih brown rice protein powder. Brown rice protein merupakan bubuk protein yang berasal dari beras merah. Namun, protein bubuk ini dianggap kurang efektif dalam membangun otot. Hal ini dikarenakan protein beras merah rendah lisin untuk menjadi protein lengkap. Meski begitu, brown rice protein masih memiliki semua asam amino esensial. 6. Hemp protein Hemp protein merupakan protein bubuk yang terbuat dari biji rami dengan kandungan asam lemak omega-3 yang cukup tinggi. Protein bubuk nabati ini pun kaya akan beberapa asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Namun, jenis bubuk protein ini mengandung kadar asam amino lisin dan leusin yang sangat rendah. 7. Pea protein Pea protein termasuk jenis yang mudah dicerna dan lebih ekonomis. Jenis ini terbuat dari kacang polong kuning yang merupakan polong-polongan berserat tinggi yang baik untuk tubuh, tapi tidak menawarkan semua asam amino esensial. Protein kacang polong ini juga kaya akan BCAA. Artinya, Anda bisa memilih protein bubuk ini untuk membantu membentuk otot dan meningkatkan performa olahraga. Tips memilih bubuk protein Setelah mengetahui apa saja jenis protein bubuk yang tersedia, tentu Anda sudah terbayang bukan bagaimana memilih sumber protein ini? Agar lebih mudah, berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda memilih protein powder. 1. Sesuaikan kebutuhan Langkah awal ketika memilih protein bubuk yaitu menyesuaikan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, Anda bisa memanfaatkan bubuk protein dengan nilai biologis tertinggi ketika hendak menambah massa otot, seperti protein whey dan isolat whey. Nilai biologis yakni nilai pengukur seberapa baik tubuh dapat menyerap dan memanfaatkan protein. Sementara itu, orang yang ingin menurunkan berat badan mungkin bisa mengonsumsi protein shake tanpa tambahan gula seperti dekstrin/maltodekstrin. Usahakan pula untuk menghindari protein powder yang mengandung asam amino rantai cabang BCAA. Asam amino ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan otot dan menambah berat badan. 2. Cocokkan dengan diet saat ini Selain tujuan, Anda pun perlu memilih protein powder berdasarkan diet yang tengah dijalani saat ini. Orang yang menjalani diet vegan mungkin perlu menjauhi protein berbasis susu, seperti whey protein. Alih-alih demikian, Anda bisa menggunakan 100% protein nabati-kedelai atau kacang polong. Bila diperlukan, silakan konsultasikan dengan ahli diet dietisien sebelum membeli protein powder untuk menyesuaikan pola makan Anda. 3. Lihat kondisi kesehatan tubuh Tak hanya orang sehat yang ingin minum protein shake. Anda yang menderita masalah kesehatan pun ternyata dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Hanya saja, Anda tetap perlu berhati-hati ketika memilih protein powder mengingat ada banyak pertimbangan yang perlu dihadapi. Diabetes Misalnya, diabetesi dianjurkan mengonsumsi protein shake tanpa tambahan gula yang terdaftar sebagai salah satu dari tiga bahan pertama. Sebaiknya, carilah shake yang rendah karbohidrat. Penyakit ginjal Tidak jauh berbeda dengan diabetesi, pasien penyakit ginjal perlu memilih protein bubuk dengan kandungan protein yang rendah. Hal ini dikarenakan fungsi ginjal mereka yang tidak dapat mentolerir banyak protein pada satu waktu. Agar lebih aman, pilihlah protein dengan kisara 10 – 15 gram per porsi. Masalah pencernaan Orang yang punya masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar IBS atau intoleransi laktosa pun perlu berhati-hati. Mereka harusnya memilih protein powder yang tidak mengandung gula laktosa atau pemanis buatan. Bila Anda punya alergi atau sensitif terhadap gluten, cobalah mengonsumsi bubuk protein yang bebas gluten agar. Jadi, memilih bubuk protein tidak boleh sembarangan karena ada banyak varian yang tersedia sesuai kebutuhan dan kondisi setiap orang. Bila ada pertanyaan lanjutan, konsultasikan dengan ahli diet atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat.
PanduanUltimaker Cara memilih printer 3D yang tepat Sembunyikan konten 1 Pendahuluan 2 Menganalisis persyaratan pencetakan 3D Anda 3 Memilih bahan yang tepat 4 Menentukan persyaratan perangkat lunak 5 Persyaratan perangkat keras tambahan 6 Waktu operasional dan dukungan 7 Permintaan informasi 8 Dokumen / Sumber Daya 8.1 Referensi
1. Pemilihan bahan yang tepat adalah bagian yang sangat penting dalam desain teknik engineering design. Design Tipe Tipe perancangan 1. Original design New desain asli. Yang dipertimbangkan adalah metodenya yang baru, caranya yang baru, keunggulan produk dibanding dengan yang sudah ada sebelumnya, aplikasinya yang luas, materialnya yang baru, atau komponennya yang juga baru. Contoh I turbin gas dengan high temperatur steel super alloy. Contoh II Peralatan komunikasi yang menggunakan fiber optik. 2. Adaptive design perancangan yang diadaptasi pengembangan rancangan yang sudah ada sebelumnya. Contoh pembuatan mesin setrika otomatis yang mekanisme kerjanya seperti sebuah mesin fotokopi, ini merupakan
Bahanyang diperlukan terdiri dari susu murni, perisa makanan, gula, dan es batu. Lakukan Pemasaran Terbaik. Pemasaran yang bagus bisa membuat usaha apapun laku keras. Trik pemasaran bisa dimulai dengan nama usaha yang unik, desain kemasan menarik, dan iklan yang memikat lewat media sosial.
Jeli dalam memilih produk Kriteria sifat bahan material yang tepat guna bagi desain rumah yang akan dibangun Dunia bahan material bangunan sangat beragam, penemuan teknologi kian menghasilkan produk baru, begitu banyak pilihan bisa membuat kita bingung memilih mana yang tepat guna bagi bangunan kita. Berikut ini beberapa kriteria yang bisa kita jadikan acuan dalam memilih produk bahan material bangunan tersebut. Kalau jaman kuliah 90 han dulu ini rasanya termasuk mata pelajaran teknologi bahan aka Tekban. Entah kalau saat sekarang. Sifat Mekanikal Sifat mekanikal menjelaskan bagaimana material bereaksi terhadap suatu gaya yang diberikan. Sifat-sifat ini berubah tergantung kepada suhu, bentuk bahan itu sendiri dan bagaimana gaya tersebut diterapkan. Misalnya, kayu memiliki kekuatan tumbukan yang lebih tinggi ketika arah tumbukannya disejajarkan dengan arah urat kayunya. Banyak dari sifat-sifat ini yang signifikan diaplikaskan pada desain struktural. Kekuatan Kekuatan suatu material bisa diukur dengan ketahanannya untuk tidak pecah dibawah tekanan. Bila dia gagal menahan tekanan tersebut maka bisa terjadi masalah, misalnya pecahan kaca, atau balok struktur rangka atap yang melendut atau melorot. Sutra laba-laba memiliki kekuatan tarik yang luar biasa tetapi sebenarnya tidak memiliki kekuatan tekan atau tekuk. Kekerasan Sifat kekerasan ditentukan dengan seberapa kuat dia menahan goresan. Bahan yg lebih keras akan menggores bahan yang lebih lembut tanpa rusak. Itulah kenapa paku bisa menembus kayu yang lunak. Kekerasan dapat menjadi penting dalam memilih tingkat kekerasan beton yang diperlukan. Sifat kekerasan ini diukur menurut skala Mohs. Lihat skala Mohs di wikipedia inggris Elastisitas Elastisitas secara umum diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk mendapatkan kembali bentuknya setelah ada tekanan yang diterapkan padanya. Lainnya adalah pengukuran seberapa banyak material akan berubah sementara terhadap tegangan yang diterapkan. Contohnya, beton tidak banyak berubah karena tidak elastis. Sedangkan pada baja, relatif banyak berubah karena lebih memiliki sifat elastis. Kerapuhan Bahan yang rapuh bila mendapat tekanan tidak akan bengkok sedikitpun tetapi akan langsung pecah/patah, mirip dengan getas. Contohnya ada pada kaca, ubin keramik atau semen. Bahan yang lebih rapuh tidak selalu lebih buruk daripada bahan yang kurang rapuh asalkan bahan tersebut cukup kuat untuk menahan gaya tipikal. Kelelahan Bahan material bisa mengalami kelelahan apabila mendapatkan beban yang berulang. Contohnya, sebuah kolom beton dapat menahan 100 gempa bumi tetapi akan patah pada gempa bumi yang ke 101, inilah yang disebut sebagai kelelahan material. Kekuatan benturan Ketahanan bahan material terhadap benturan atau efek dari hal tersebut. Sifat tahan benturan ini penting bagi bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap ledakan atau memiliki ancaman lingkungan yang signifikan seperti pohon patah atau tumbang. Ketahanan abrasi Abrasi disebabkan oleh dua bahan yang saling bergesekan. Contohnya aspal atau paving blok , hal ini penting karena akan menerima atau dilalui lalu lintas yang padat. Pergeseran Pergeseran adalah pergerakan lambat suatu material dari waktu ke waktu. Pondasi bangunan dapat bergeser jika berada di tempat yang tidak stabil. Sifat Fisik Kepadatan masal Dalam keadaan alaminya, masa kepadatan per volume suatu material dianggap termasuk pori dan rongga yang ada pada bahan material tersebut. Contohnya terakota, secara alami bahan material ini memiliki kantong udara. Dengan menghitung tingkat kepadatannya, maka kita bisa mengetahui berat dari sejumlah tumpukan terakota, dibandingkan dengan gundukan terakota solid tanpa kantong udara/pori. Lihat terakota di wikipedia Masa jenis Kepadatan murni adalah ukuran suatu blok massa yang padat bahan, solid, seolah-olah tidak memiliki kantong udara didalamnya. Pada material yang tidak mengalami pengeroposan, maka masa pada kepadatan masal dan murni adalah sama. Kepadatan murni adalah ukuran massa blok padat bahan seolah-olah itu tidak termasuk kantong udara. Untuk material yang tidak keropos, densitas curah dan densitas murni adalah sama. Berat jenis Ini lebih merupakan istilah fisika, tetapi kita bisa melihatnya sebagai cara untuk mengukur kepadatan. Angka yang lebih tinggi berarti bahan yang lebih padat gravitasi spesifik baja adalah 7,82, dan aluminium 2,72. Secara teknis diukur dengan membandingkan kerapatan zat dengan kerapatan air pada 4 derajat Celcius. Porositas Porositas adalah pengukuran rasio volume pori-pori terhadap volume kepadatan dalam suatu material. Sebuah batu bata dengan banyak lubang akan memiliki porositas yang lebih tinggi, seperti halnya pasir kasar yang tidak terkemas/tercetak secara ketat. Penyerapan air Penyerapan air adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap dan menahan air, sebagai lawan dari … Permeabilitas air … Permeabilitas air, yang merupakan kemampuan bagi air untuk melewati suatu material, yang berbeda dari … Higroskopisitas … Higroskopisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap air dari udara. Koefisien Pelunakan Melanjutkan tema air, koefisien pelunakan adalah “rasio kekuatan tekan bahan jenuh dengan kekuatan tekannya dalam kondisi kering.” Ini sangat penting untuk fondasi atau bahan apa pun dengan potensi penyerapan air yang tinggi. Tahan api Agar tahan api, bahan material bangunan harus mampu menjaga kekuatan dan bentuknya terhadap api dan air, sehingga mereka tidak akan runtuh/rusak ketika disemprot dengan selang kebakaran. Tahan beku Pembekuan dapat menghancurkan batu-batu besar, menjadikannya rapuh/getas sehingga dapat hancur. Jadi komponen bahan material bangunan tetap memiliki kerentanannya sendiri. Bahan yang tahan beku akan memiliki sifat yang kering dan padat. Ketahanan pelapukan Bahan eksterior harus mampu menahan efek korosif dari angin, hujan, dan bermacam kekuatan lingkungan lainnya, yang mungkin memapari bagian luar bangunan. Ketahanan spalling Spalling menurut The Constructor adalah, “kemampuan suatu material dalam menjalani sejumlah siklus variasi suhu yang tajam tanpa mengalami kegagalan.” Ketahanan pembiasan Tidak seperti ketahanan spalling, yang merupakan kemampuan untuk menahan fluktuasi suhu berulang, ketahanan pembiasan adalah kemampuan untuk menahan paparan suhu yang berkepanjangan lebih dari derajat Celcius. Sifat Kimia dan Termal Ketahanan kimia dan korosi Karat adalah jenis korosi yang paling umum, tetapi struktur di dekat lautan juga terkena korosi dari semprotan garam yang dapat bertiup relatif jauh ke daratan. Ketahanan panas yang spesifik Panas spesifik adalah berapa banyak energi yang diperlukan untuk menaikkan massa suatu zat 1 Newton, jika kita mempelajari fisika 1 derajat Celcius. Ini terdengar mirip dengan … Kapasitas termal … Kapasitas termal, yaitu berapa banyak energi yang diperlukan untuk mengubah suhu sejumlah variabel suatu zat. Contoh, semua batu bata memiliki panas spesifik yang sama, tetapi 1 ton batu bata memiliki kapasitas termal lebih tinggi dari 1 Kg batu bata. Kapasitas termal suatu produk penting dalam menentukan seberapa besar suhu suatu bangunan akan berfluktuasi. Konduktifitas dan ketahanan termal Kedua sifat ini saling bertolak belakang. Bahan yang sangat konduktif memiliki daya tahan termal yang rendah dan sebaliknya. Konduktivitas diwakili oleh huruf U dan resistensi oleh huruf R. Sifat-sifat ini penting untuk jendela, isolasi, dan apa pun yang berpotensi memancarkan panas antara dalam dan luar. Akhir Demikian posting kali ini mengenai hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan bahan material bangunan rumah anda. Disadur/diterjemahkan kembali dari berbagai sumber di internet. Semoga berguna, salam. Lihat juga postingan lainnya mengenai Jenis Material Kusen Pintu Dan Jendela, Aluminium, Kayu Dan uPVC5 Keuntungan Memiliki Taman Bernuansa BatuRumah, Optimasi Ruangan & Material, 1Jenis Material Bahan Kusen Pintu Dan Jendela, Aluminium, Kayu Dan uPVCRumah, Optimasi Ruangan & Material, 3Rumah, Optimasi Ruangan & Material Bangunan, 4Ciri Produk Arsitektur Ramah Lingkungan Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, jasa desain rumah minimalis di bandung