Dari Simeon kita belajar bahwa penting sekali untuk hidup berpengharapan; tidak putus asa, berpegang teguh pada keyakinan akan janji Allah. Pengharapan akan membuat kita mampu bertahan dalam situasi yang sangat sulit sekalipun. Seseorang yang memiliki pengharapan akan selalu tabah dan sabar. Sebab pengharapan akan memberi kita alasan untuk terus bergerak maju dan bukan diam terpaku sambil meratapi keadaan. Pengharapan seumpama motor yang menggerakkan roda hidup kita melewati jalanan terjal dan berliku. Itulah sebabnya, penulis Kitab Ibrani menggambarkan pengharapan sebagai sauh jangkar yang kuat dan aman bagi jiwa. “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.” Ibrani 619 Sebuah kapal tanpa sauh akan mudah lepas terbawa ombak. Begitu juga bila kita hidup tanpa pengharapan, akan sangat rapuh dan mudah terbawa arus dunia yang menyeret. Kisah Simeon adalah contoh, betapa pengharapan yang dipegang teguh tidak akan sia-sia. Begitu juga kisah Monika, ibu dari Agustinus. Pengharapan mereka menjadi kenyataan. Bayangkan kalau mereka berputus asa, menyerah, dan tidak mau bertekun lagi. Simeon mungkin tidak akan pernah bertemu bayi Yesus seumur hidupnya. Monika juga mungkin tidak akan pernah melihat Agustinus bertobat, apalagi menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah gereja. Apabila sekarang ini hidup kita tengah mengalami bermacam masalah dan kesulitan, entah itu di rumah atau di sekolah, jangan putus asa. Tetaplah berpegang teguh pada pengharapan bahwa semua masalah dan kesulitan itu pada saatnya akan berlalu. Kehidupan yang lebih baik di masa depan akan kita alami. Dengan demikian, kita akan terus didorong untuk tetap berusaha dan berdoa. Seperti yang dialami Paulus. “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak hancur terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa.” 2 Korintus 48 Ya, itulah yang harus selalu kita lakukan. Dalam segala keadaan sulit yang kita hadapi, jangan berputus asa. Berpeganglah teguh pada pengharapan bahwa akan ada saatnya segala kesulitan itu berlalu. Kuncinya bertekun dalam berdoa dan jangan berhenti berusaha. Lakukan yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan. Selebihnya kita serahkan kepada Tuhan. Itu akan membuahkan hasil yang baik. Tidak saja bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekeliling kita. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita, dan Dia tidak akan mengecewakan. D. Penjelasan Bahan Alkitab Kitab Yesaya dan Mikha adalah kitab yang berisi nubuatan tentang kehidupan bangsa Israel paska pembuangan. Mengapa demikian? Karena ketika mengalami pembuangan, bangsa Israel memiliki mental yang terpuruk. Sungguh-sungguh mereka merasa diri tidak berharga untuk bangkit menjadi bangsa yang berjaya seperti sebelumnya. Selain itu, pengalaman sebagai bangsa buangan juga membuat mereka bisa kehilangan harapan untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Kondisi inilah yang dikomentari oleh nabi Yesaya maupun nabi Mikha. Bacalah dalam Yesaya 401-2 “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya” dan Mikha 5 1-2 “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.” Baik nabi Yesaya maupun Mikha memberikan nubuatan bahwa kehidupan yang lebih baik akan tercapai bila saja bangsa Israel tetap memilih untuk taat kepada Tuhan. Penggenapan nubuatan nabi Yesasa dan Mikha bisa diikuti di Perjanjian Baru dengan peristiwa kelahiran Yesus Kristus yang sudah dinanti-nanti oleh umat yang percaya kepada-Nya. Hal yang menarik adalah, kelahiran Kristus juga sudah dinanti oleh Simeon Lukas 2 25 - 32 yang memilih untuk hidup benar dan saleh dan sungguh-sungguh menunggu penggenapan janji Allah tentang kedatangan Juruselamat bagi umat manusia. Jadi, ayat-ayat yang dipakai dalam pembahasan hidup yang berpengharapan ini adalah ayat-ayat yang mengajak siswa untuk memahami, bahwa janji Allah tidak hanya ucapan pemanis bibir, tetapi ucapan yang digenapi-Nya pada waktu-Nya. Sebagai manusia, ada banyak hal yang bisa dialami yang dapat menghancurkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Itu sebabnya pesan Paulus dalam 2 Korintus 4 8, menjadi pesan yang sangat berarti karena menunjukkan bahwa keterpurukan bukanlah alasan untuk tidak berpengharapan. Melalui pelajaran ini kiranya siswa belajar untuk menggali janji Allah, hidup taat kepada-Nya, dan menunggu janji-Nya digenapi pada waktu-Nya. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Mengamati Lebih Jeli Kegiatan dalam pelajaran ini mengajak siswa untuk melakukan pengamatan terhadap orang yang berpengharapan dan kemudian dibandingkan dengan orang yang tidak berpengharapan. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenali keberadaan orang yang berpengharapan dan orang yang tidak berpengharapan. Hendaknya kegiatan ini bukan sekedar menjadi pengisi waktu, tetapi menjadi bekal bagi siswa untuk secara lebih mendalam dan sungguh-sungguh membedakan antara kedua jenis orang ini, sehingga siswa juga menjadi lebih peka untuk memberikan pertolongan kepada orang yang tidak berpengharapan. 2. Refleksi Kegiatan berikutnya mengajak siswa untuk merefleksikan, apakah di dalam hidupnya ia lebih banyak bersikap sebagai orang yang berpengharapan, atau sebaliknya. Siswa harus melengkapi hasil refleksinya dalam tabel. Dalam 3 tahun terakhir, saya bersikap sebagai orang yang berpengharapan/ tidak berpengharapan coret yang tidak tepat pada tabel dengan bukti seperti tertulis di tabel berikut No Bukti untuk mendukung refleksi saya di atas 1 3. Menyatakan pengharapan Melalui Tulisan Kegiatan berikutnya adalah siswa diminta untuk membuat karangan yang memuat kata-kata terkait dengan harapan. Ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk menuangkan ide-ide yang dimilikinya tentang hidup yang berpengharapan. Dari karangan ini, guru bisa mempelajari latar belakang siswa sehingga bisa menolong siswa apabila betul ia berasal dari keluarga yang tidak terlalu harmonis atau kurang beruntung sehingga menyebabkan ia bersikap tidak bersemangat bahkan tidak berpengharapan. F. Penilaian Pada bagian akhir pertemuan, kepada siswa diberikan penilaian terhadap pengetahuan dan sikap yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan penjelasan sebagai berikut 1. Menurutmu, mengapa Simeon tetap hidup berpengharapan? Pertanyaan pertama meminta siswa memberikan alasan mengapa Simeon tetap hidup berpengharapan. Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa diharapkan bisa memahami sejarah bangsa Israel yang mengalami pembuangan dan kehilangan harapan untuk kehadiran Juruselamat. Tapi Simeon tidak terpaku dengan riwayat kelam masa lalu; ia tahu bahwa kehadiran Juruselamat adalah hal yang bisa ia alami, karena ia memilih untuk tetap berpengharapan. 2. Bacalah Ibrani 619. Menurutmu, gambaran atau bayangan apa saja yang muncul ketika mendengar kata “ sauh yang kuat”? Apakah orang yang sedang bingung memerlukan “sauh yang kuat”? Pertanyaan kedua meminta siswa untuk menggali pemahaman terhadap Ibrani 6 19. Bila siswa sudah memahami makna pengharapan, ia tentu dapat menjawab pertanyaan ini. Mereka bebas mengungkapkan pendapatnya tentang hal ini. 3. Berikanlah contoh hidup yang berpengharapan dan hidup yang tidak berpengharapan. Berikan alasan kuat mengapa selaku anak-anak Tuhan kita harus hidup berpengharapan. Pertanyaan ketiga meminta siswa memberikan contoh untuk hidup yang berpengharapan dan hidup yang tidak berpengharapan. Contoh ini bukan sekedar contoh yang dibuat-buat, melainkan contoh nyata yang diambil dari kejadian nyata yang dapat diikuti dari pemberitaan media massa, atau, bisa juga diambil dari kehidupan keluarga siswa. Namun, karena siswa diminta untuk berargumentasi bahwa selaku anak Tuhan tidak selayaknya kita kehilangan harapan, siswa diminta mencari alasan, mengapa kita harus tetap hidup berpengharapan, walau banyak orang lain memilih untuk kehilangan harapan. Argumen inilah yang hendaknya dimiliki oleh siswa untuk tetap memilih hidup yang berpengharapan di tengah-tengah sulitnya kehidupan yang dijalani. 4. Carilah ayat-ayat di Mazmur 119 yang menunjukkan bahwa Tuhan adalah sumber pengharapan manusia. Tuliskanlah kembali ayat-ayat itu dengan kata-katamu sendiri dan lantunkan sebagai nyanyian penyerahan diri kepada Tuhan. Kamu bebas memilih melodi dari lagu lain untuk ayat-ayat tersebut. Pertanyaan 4keempat mengajak siswa untuk merenungkan kembali, siapa sebetulnya sumber harapan, yaitu Tuhan melalui ayat-ayat Alkitab yang memberikan bukti bahwa Tuhan sungguh merupakan sumber pengharapan kita. Di dalam Tuhanlah seluruh kehidupan kita menjadi berarti, karena Ia menyediakan rancangan yang indah. Pertemuan diakhiri dengan doa penutup. Boleh meminta salah
Bukunyayang masyhur An Anatomical Treatise on the Movement of the Heart and Blood in Animals (Gerak otomatis anatomi jantung dan darah binatang) terbit tahun 1628, tepat sekali jika disebut sebuah buku penting di sepanjang sejarah fisiologi. Memang, nyatanya merupakan titik mula lahirnya ilmu fisiologi modern.
rustikasarisianturi rustikasarisianturi Bahasa lain Sekolah Menengah Pertama terjawab bacalah Ibrani 619 Menurutmu gambaran atau bayangan apa saja yang muncul ketika mendengar kata "sauh yang kuat"?Apakah orang yang bingung memerlukan "sauh yang kuat"? Jelaskan? Iklan Iklan antonysimanjunpcgv41 antonysimanjunpcgv41 JawabanJawabanY sangat penting setiap orang harus punya sauh yang kuatPenjelasantolong jawabn tercerdas penjelasan ny mana??tolong dong Iklan Iklan Pertanyaan baru di Bahasa lain Apa manfaat dari pencegahan intoleransi di lingkungan kerja tuliskan jenis-jenis gerhana bulan dan gerhana matahari Dongeng sasakala anu aslna ti kabupaten garut nyaeta nice bahasa indonesianya? Tentang makna dari hidup masyarakat majemuk Sebelumnya Berikutnya Iklan
. 263 222 115 82 13 378 133 351
apakah orang yang sedang bingung memerlukan sauh yang kuat